Rabu, 29 Agustus 2012

Foto Aktivitas Tema Tanaman dan Bungan Hiasan di Lingkungan Rumah (Big Egg)

"Adik-adik dibimbing mama, mari berdoa menurut agama masing-masing."

Senam Chaki, selain menyehatkan juga menyenangkan ya

"Adik-adik siapa yang tahu ya? ini bunga apa?"

Adik Thea dan Adik Hayu bersemangat sekali menyanyi di depan kelas

Adik Thea dan mama sedang fokus melukis ya

"Bunga Hayu warnanya merah, Kak" Ujar adik Hayu

Chia mau mewarna daunnya dulu

Keadaan kelas saat kegiatan melukis

Lukisan hasil karya adik-adik dan mama

Berdoa dulu ya sebelum pulang

Tepuk Sayang

Upacara Bendera Memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-67 (Big Egg)

Adik dan Mama berdiri untuk melakukan penghormatan kepada Sang Merah  Putih
dan menyanyikan Lagu kebangsaan

Hormaaaaat Grakk

Sembari hormat kepada Sang Merah Putih, adik-adik dan mama khidmat menyanyikan Lagu Indonesia Raya

"Indonesia Raya, Merdeka Merdeka"

Adik-adik antusias mengikuti upacara bendera

Selasa, 28 Agustus 2012

Foto Aktivitas Tema Tanganku (Little Egg)


"Andrew bisa sendiri kok, Ma." ucap Andrew lirih saat mencap tangannya menggunakan fingers painting.


"Ini telapak tangan Arya ya Ma?"


Adik Gene antusias sekali menempel telapak tangannya yang sudah dibasahi cat air
  ke papan yang sudah disiapkan


Nael nampak bersemangat sekali menempel telapak tangannya

Telapak tangan adik-adik Little Egg


"Yang ini punya Kezia, Kak."


Adik, mama, Kak Santi, dan Kak Rifka berfoto bersama memamerkan hasil karya cap telapak tangan











Selasa, 21 Agustus 2012

Surat Kak Dewi Hughes Part 2


Dear Mama dan Papa...

Senang sekali saya bisa kembali menulis surat untuk Mama dan Papa..saya yakin kian hari Anda kian bersemangat dan terpacu untuk terlibat aktif dalam proses tumbuh kembang Buah hati anda.



Seringkali saya memperhatikan cara Orang Tua berkomunikasi kepada Buah hatinya. Sebagian terlihat sangat luwes, ceria dan hangat. Sebagian sebaliknya, kaku, dingin dan serius. Tidak kita pungkiri banyak Orang Tua hanya berkomunikasi dengan bahas verbal saja. Tanpa ekspresi wajah dan bahasa tubuh lain.  Padahal hasil penelitian Prof. Albert Mehrabian , ahli bahasa tubuh dari UCLA Amerika Serikat yang melakukan sebuah penelitian perihal bahasa tubuh mengatakan : bahasa verbal ( perkataan yang kita ucapkan hanya berpengaruh 7% saja dari bagian pembicaraan yang diterima lawan bicara. 38 % lagi dipengaruhi oleh nada suara dan yang terbesar adalah bahasa tubuh yaitu  55%. Ya! Bahasa yang  lebih mudah diterima oleh lawan bicara adalah  dipengaruhi kekuatan bahasa tubuh

Nah, kalau kita sudah tahu 'kunci' ini, maka untuk mempermudah kegiatan kita saat beraktifitas di kelas dan di rumah bersama Buah hati Anda, saya ingin menyampaikan ajakan untuk mengekplorasi dan melatih sendiri beberapa poin penting untuk dipelajari dan diterapkan:

1. Bertepuktangan 
Tepuk tangan dengan sungguh-sungguh buatlah tepukan yang mantap dengan suara " plok plok!", dengan menyilangkan telapak tangan. Tepuk tanganlah seperti orang yang baru dapat hadiah, bukan seperti orang yang terpaksa harus tepuk tangan. Ini akan sangat berpengaruh kepada semangat anak. Meskipun Orang Tua tidak mengatakan sepatah katapun, tepuk tangan bermakna banyak...lihat perkembangan hasil karya Anak dalam 1 bulan deh..

2. Tersenyum  dan tertawalah bersama Buah hati Anda. 

Dari sebuah penelitian, normalnya Anak-anak rata-rata tertawa 400 kali dalam sehari sementara orang dewasa hanya tertawa 14 kali dalam sehari.
Banyak orang tua pelit senyum apalagi tertawa, karena takut kehilangan wibawa..Lebih kejamnya lagi, banyak Orang tua tidak mau tersenyum banyak supaya anak menjadi kuat,karena anak harus ikut merasakan penderitaan dan kesedihan orang tuanya.  Padahal sebuah penelitian mengatakan pada saat kita tersenyum 75.juta sel diwajah kita beregenerasi dan saat kita sedih dan cemberut 150 juta sel layu lalu mati. 
Wah...anak kan peniru yang ulung, biasanya wajah dan ekspresi anak tidak jauh dari orang tuanya. Maka tersenyum yuk, pasti Anak akan ikut ceria.( Happy Parents build happy kids)

 
3. Mengangkat alis.
Ayo coba angkat alis kalau bicara pada Anak untuk menambah ekspresi gembira, hangat dan kasih. Banyak hlo Orang tua yang harus latihan keras didepan cermin untuk berhasil mengangat alis saat bicara pada si kecil.

4. Posisi sejajar dengan anak,atau bungkukkan badan

Coba Anda bayangkan kalau seseorang berbicara kepada Anda saat Anda duduk lawan bicara kita berdiri. Apa perasaan Anda. Janggal? Tidak hangat, tidak nyaman, merasa diintimidasi.. Ya, itulah juga yang dirasakan Anak. Bungkukkan badan mendekati wajah Anak atau duduklah sejajar ( bersimpuh atau jongkok). Anak menjadi lebih nyaman dan merasa diterima

5. Memuji: anak Mama Hebat, mama bangga deh!

Banyak orang tua ragu memuji karena takut anaknya 'GR'. Coba bayangkan kalau orang banyak memuji kita, apakah kita menjadi'GR' dan lupa diri? Atau malah menjadi termotivasi dan percaya diri? Memuji membangun kepercayaan diri anak dan membuat anak berani mengembangkan kemampuannya.

6. Sering acungi jempol, bukan jari telunjuk

7. Tepuk sayang...
Berpelukan..
Tepuk tepuk...
Usap-Usap, 
Acungkan jempol..
Tepuk sayang ini sengaja saya buat khusus untuk Anda dan Buah hati supaya biasa dengan mudah dan gembira mengekspresikan bahasa tubuh yang memberi dampak luar biasa bagi tumbuh kembang Anak.

Semoga isi surat saya ini bermanfaat untuk kita semua ya...
Peluk sayang Saya untuk Buah hati Anda,

Kak Dewi Hughes

Surat Kak Dewi Hughes Part 1


Surat Ucapan Selamat dari Kak Dewi Hughes



Selamat bergabung di keluarga Besar Little 1 Academy... Sebuah keluarga baru yang mengusung tinggi kasih sayang dan keunikan setiap anak. Terimakasih juga sudah berkenan membaca surat dari Saya.

Mama dan Papa, 

Oma dan Opa, 
Om dan Tante, 
Terimakasih Anda telah sepakat dan berjanji untuk meluangkan 2 jam waktu Anda dalam setiap harinya untuk secara aktif mendampingi Buah Hati Anda di dalam kelas. Terimakasih, telah bersungguh- sungguh dan  dan bersemangat mendampingi setiap detik berharga yang dilewati Buah Hati Anda. 

Saya menyampaikan penghargaan yang sangat tinggi Bagi Para Orang Tua yang sadar betul arti penting masa Usia Dini ( sejak dalam kandungan sampai usia 8 tahun) melalui Program PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini).

Saat Kami menetapkan peraturan sekolah Bahwa ORANG TUA WAJIB MENDAMPINGI ANAK DALAM SELURUH PROSES BELAJAR, BERMAIN dan BEREKSPLORASI  DI KELAS Banyak Orang Tua yang bertanya, menolak, berdalih sibuk dan bahkan berdalih menerapkan disiplin dan kemandirian kepada Anak. Banyak yang bertanya bukankah anak disekolahkan agar belajar mandiri dan ga cengeng? Bukankah seharusnya Orang Tua harus tega meninggalkan anak dengan orang baru. Bagaimana kalau keluarga kami punya cara  mendidik yang berbeda.

Pertanyaan ini wajar karena begitulah gambaran sekolah saat ini. Pendidikan diserahkan kepada Sekolah.

Biasanya saya jawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan analogi berikut: Bayangkan saat Kita mencuci piring, ketika 'sponge'pencuci piring Kita celupkan ke mangkuk berisi air sabun, dalam hitungan detik (sangat cepat) 'sponge' itu langsung menyedot, menyerap semua atau sebagian besar air sabun di mangkok itu. Semua tanpa terkecuali. Tanpa pilih-pilih.


Demikian pula cara kerja pikiran anak Usia Dini. Seperti Sponge tadi, informasi apapun yang ada dihadapannya akan diserap dan disimpan. Ya, Betul! Tanpa terkecuali, tanpa pilih-pilih. Dan proses ini berlangsung cepat. Daya serap Otak Anak mencapai 80% pada usia dibawah 8 tahun, menurun menjadi 50 % diusia belasan dan terus menurun seiring Usia... 

Luar biasa ya,  Otak Anak mempunyai kemampuan  menyerap apa adanya. 

Saya yakin saya tidak sendirian, banyak Orang Tua juga prihatin kalau membayangkan kehidupan seorang  Anak yang katanya lahir dari Buah Kasih Sayang, ternyata harus hidup tanpa bimbingan orang tuanya. Dimasa pertumbuhan awal Anak, Orang tua sibuk bekerja, atau orang tua ada namun tidak memahami Ilmu Parenting. Tidak sedikit Orang tua menyerahkan pendidikan harian dan Proses Tumbuh kembang Anak kepada Pekerja Rumah Tangga atau Suster.Dia hidup hanya ditemani 'Mba' di rumah beserta tayangan Televisi non stop yang memperlihatkan drama kehidupan yang berisi kekerasan, pembodohan dan lain-lain. Tentu saja ini berpengaruh bagi tumbuh kembang anak. Anak kemudian tumbuh dewasa dan menjadi ' Pribadi lain', yang sering kali tidak sesuai dengan karakter orang tua. 

Merasa sedih dan prihatin saja saya rasa tidak akan menyelesaikan masalah. Saya rasa kita harus ikut berperan aktif, mengambil tindakan nyata agar kita bisa membimbing anak memmpersiapkan diri untuk kehidupan yang layak. Untuk itulah saya ingin' mencuri' dua jam saja setiap harinya bagi Orang Tua secara aktif terlibat dalam kegiatan belajar di kelas. Dengan demikian sisa waktu 22 jam dalam sehari berjalan selaras dengan kegiatan parenting yang kami selipkan di dalam kelas. 

Wahhh..., surat saya sudah terlalu panjang ya. Saya akan kirimkan surat lagi untuk Mama dan Papa yang saya titipkan di setiap pertemuan. Semoga kita selalu bisa menjadi keluarga yang happy dan kompak ya... 

Salam sayang saya untuk Buah Hati Anda,

Kak Dewi Hughes 

Foto Aktivitas Tema Dapur (Big Egg)

Adik-adik dan mama khusuk berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing



Kak Rifka mengajak adik-adik tepuk semangat sebelum memulai kegiatan di sekolah  Little 1 Academy

Kak Rifka bersama adik-adik bermain naik kereta api diiringi lagu


Kak Santi mengenalkan beberapa peralatan makan yang ada di dapur rumah


Kak Santi menggambar bentuk dari pola dasar gambar sendok

Dengan seksama mama Rafiq memperhatikan contoh gambar dari Kak Santi

Mama Alika mencari inspirasi gambar bentuk apa ya...

Mama Stefy dan Mama Chia antuasias menggambar bentuk loh

"Ini gambar kami bertiga."

"Bagus kan gambarku?" kata adik Stefy

Hasil gambar adik-adik dari pola dasar gambar sendok

Senin, 20 Agustus 2012

Foto Aktivitas Tema Mataku (Big Egg)



Adik Stefy dan mama bekerja sama membuat bentuk mata dari kertas koran, tisu, dan origami




 Adik Hayu antusias menempel bentuk mata dari origami





 Adik Stefy menunjukkan bentuk mata hasil karyanya






 Adik-adik berpose bersama sembari menunjukkan hasil karya masing-masing






 Bentuk mata hasil karya adik-adik












Foto Aktivitas Tema Identitasku (Big Egg)

 Adik Stefy bersama Kak Santi sedang bernyanyi lagu nama



Mama Stefy bercerita mengenai ciri-ciri Stefy


 Mama Nesia bercerita mengenai ciri-ciri Nesia


 Adik-adik antusias menyimak cerita Kak Rifka



 Kak Santi, Kak Rifka, dan adik-adik berfoto bersama mengenakan topeng hasil karya masing-masing


Kak Santi dan Kak Rifka mendongeng tentang identitas diri

Foto Aktivitas Tema Kakiku (Big Egg)

Adik Stefy dan Adik Hayu antusias mengikuti Senam Chaki



Kak Santi bercerita dengan judul Jejak Kaki


Adik Nesia menyusun potongan origami dan menempelnya


 Adik Alika sedang fokus menggaris bentuk kaki


Adik Hayu memamerkan hasil karyanya


Kak Santi dan Kak Rifka berpose bersama adik-adik dan hasil karya mereka


 Adik-adik bermain lompat tali di halaman sekolah




 Adik Thea bersemangat sekali bermain lompat tali